Rabu, 23 April 2014

KOMPOSTING

KOMPOSTING

Pengertian dan dasar komposting.
terjadi proses-proses perubahan secara kimia, fisika dan biologi. Untuk wilayah perkotaan, metoda komposting aerobik adalah yang banyak disarankan karena beberapa keunggulan. Beberapa pakar menyebut bahwa untuk menguasi seluk beluk proses komposting, maka diperrlukan pengetahuan yang memadai dari disiplin ilmu terkait, yaitu mikrobiologi, kimia, bio-kimia dan enjinirng. Tentu tidak keliru kalau hal itu ditujukan kepada mereka yang akan menekuni komposting sebagai spesialisasi ilmu. Bagaimana halnya dengan kita yang hanya warga kota biasa? Haruskah begitu ? Meskipun tidak harus, tentu mengetahui dasar-dasar ilmu itu sangat membantu, yaitu memahami apa yang terjadi.
Komposting adalah proses pengendalian penguraian secara biologi dari bahan organik, menjadi produk seperti humus yang dikenal sebagai kompos. Penguraian bahan organik itu (disebut juga dekomposisi) dilakukan oleh mikro-organisme menghasilkan senyawa yang lebih sederhana. Pada saat komposting terjadi proses-proses perubahan secara kimia, fisika dan biologi. Untuk wilayah perkotaan, metoda komposting aerobik adalah yang banyak disarankan karena beberapa keunggulan.
Ternyata, membuat kompos tidak butuh waktu yang lama ya. Hanya dalam waktu 1 bulan sekolah kita bisa menghasilkan pupuk sendiri. Pastinya itu sangat bermanfaat, disamping menghemat biaya, Itu juga dapat menghasilkan rupiah,
Tujuan Komposting :
1. Mengubah bahan organik yang biodegradable menjadi bahan yang stabil
2. Membunuh mikroba pathogen, telur insect & organisme lain
3. Menyediakan nutrient yang cukup untuk menunjang kesuburan tanah / tanaman
4. Merupakan upaya pengurangan sampah organik melalui proses/ pengolahan
Tahapan
1. Pra processing : sortasi, perajangan
  • Siapkan wadah berbenutup.
  • Kumpulkan sampah organik yang akan dipakai sebagai bahan komposting.
  • Cacah/potong sampai berukuran kecil (untuk mempercepat proses penguraiaan).

2. Dekomposisi bahan organik (mikroba) pengeraman, pembalikan
  • Taburkan starter merata pada sampah (250 gram starter untuk Aduk supaya tercampur rata.
  • Tutup wadah dan tempatkan di tempat teduh (terlindung dari matahari dan hujan)
  • Beri label tanggal mulai pembutan kompos di luar wadah.
  • Dibalik/diaduk setiap minggu. Perhatikan kadar air bahan kompos, pertahankan kurang lebih 50%-60%, tanpa menggenangi wadah kompos.
  • Dalam jangka waktu 3-4 minggu, kompos siap digunakan.
3. Packing, marketing

Manfaat kompos ditinjau dari:
1. Aspek Ekonomi:
  • Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
  • Mengurangi volume/ukuran limbah
  • Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya
2. Aspek Lingkungan:
  • Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah
  • Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
3. Aspek bagi tanah/tanaman:
  • Meningkatkan kesuburan tanah
  • Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
  • Meningkatkan kapasitas serap air tanah
  • Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
  • Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
  • Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
  • Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
  • Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah







Catatan diolah dari berbagai sumber

1 komentar: